Bersama Ayah Hal yang Membosankan Dapat Jadi Menyenangkan untuk Dipelajari

Terkadang ada anak yang jauh dengan ayahnya dalam arti tidak dekat secara emosional. Tapi anggapan ini kurang benar. Sebaliknya bermain bersama ayah sangat menyenangkan banyak hal baru yang diajarkan. Walau terbilang konyol, lucu,  kadang juga berbahaya. Tapi ini justru memberi pengalaman baru untuk anak. Waktu ayah terbatas sebab harus bekerja mencari nafkah. Tapi ketika dia punya waktu pasti akan dihabiskan untuk keluarga.

Waktu yang terbatas justru sangat berharga. Jika ibu selalu ada ketika anak membutuhkannya. Ibu mengajarkan kerapian, kebersihan, dan hati-hati. Sebaliknya dengan ayah selalu membebaskan apa yang anak ingin lakukan.  Biar kotor asal tidak melukai si anak tidak jadi masalah baginya. Berikut beberapa kegiatan bersama ayah banyak hal yang menyenangkan yang diajarkan.

Kalau bersama ibu diajari cara makan dengan manis dan santun, Tapi jika dengan ayah lebih santai dan nikmat

Sumber Gambar Dari vitaefoundationsblog.com

Jika ibu mengajari makan anaknya harus manis, santun dan rapi. Tetapi tidak dengan ayah, dia membiarkan kita makan dengan santai, tidak ribet ini itulah dan memberitahu kita cara menikmati makanan. Bagi ayah, makan itu kudu dinikmati, untuk masalah angun tidaknya, rapi tidaknya urusan belakangan, yang penting perut kenyang dan mulut merasakan enaknya makanan tersebut.

Ayah mampu mengajari kita mengimajinasi suatu benda, darinya kita bisa belajar yang mengasyikkan

Jika dengan ayah  elalu mengajak bereksplorasi dengan barang -barang yang ada. Untuk tingkat perlu benda tersebut bukan menjadi urusan penting, asalkan bisa menyenangkan kenapa nggak dilakukan? Ayah bisa membuat fungsi berbeda dari peralatan, yang bisa membuat kita tertawa lepas. Sedangkan ibu, mengajari kita tentang fungsi peralatan harus sesuai kebutuhannya. Kita tidak boleh mengotak-atik benda yang sudah rapi apalagi hanya untuk bermain-main, tentu sangat membosankan?

Ayah selalu bisa menemukan berbagai cara untuk membuat senyum dibibir anaknya

image via www.marcgopin.com

Jika si anak ingin belajar naik sepeda , ibu mengajari dengan hati-hati. Sedangkan ayah justru melakukan aksi nyelenehnya, tak segan-segan ayah yang naik sepeda sedangkan anak, jalan kaki untuk mengejarnya. Kalau dilihat orang pasti sangat menggelikan dan lucu. Itulah cara ayah membuktikan bahwa sepeda bukanlah sesuatu yang menakutkan, jadi tak usah ragu menaikinya asal kita mengendarainya dengan benar.

Jika bepergian ayah tidak memiliki persiapan yang mengharuskan kita mententeng tas berat

Jika hendak bepergian, pasti ibu dengan sigapnya menyiapkan semua benda untuk kebutuhan ketika sedang diluar rumah, seperti susu, makanan, pakaian, dan perlengkapan lainnya. Jika pergi dengan ayah tidak ada persiapan sama sekali, tidak ada cemilan apalagi makanan berat. Ketika si anak menangis karena lapar, ayah memiliki cara tersendiri untuk menenangkan yaitu dengan bertingkah lucu, merayu untuk beli makanan di warung atau cemilan di toko. 

Jika bepergian dengan ayah dia tidak suka ribet dengan membawa semua perlengkapan anak. Hanya benda penting yang dibawanya, paling juga dompet. Memang, nantinya akan mengakibatkan masalah apalagi biasanya anak menginginkan benda kesayangannya ikut terbawa. Yah, itu karakter ayah daripada repot membawanya yang penting kita nikmati saja perjalanannya.

Menurut ayah tampil apa adanya lebih baik daripada harus dikeren-kerenin

image via heavy.com

Ketika bersama ibu anak perempuan pasti didandani secantik mungkin, dijepit rambutnya, mengenakan gaun cantik, sepatu manis dll. Begitupun anak laki-laki harus memakai topi, jaket, sepatu atau hal ribet lainnya. Ibu pasti memaksimalkan penampilan setiap anaknya agar nampak elegan dimata semua orang.

Berbeda dengan ayah bersamanya tidak perlu repot dandan atau sibuk menata penampilan. Ayah akan memperlakukan anaknya untuk tampil apa adanya, sederhana tapi tetap menarik tanpa asesoris yang ribet dikenakan. Alhasil pasti kita senang dengan dandanan ayah daripada ibu.

Justru sebaliknya kita disuruh menemani ayah bermain

Ayah memang sudah tua, umurnya jauh jaraknya dengan kita. Tetapi ayah bisa saja bersikap bagaikan teman seumuran, asyik diajak bicara, menarik diajak bepergian. Terkadang ayah aneh dia tidak menemani kita bermain justru malah kita yang menemaninya bermain. Misalnya diajak menemani ayah main futsal, memancing, badminton, basket atau lainnya. Tapi anehnya kita tidak merasa keberatan malah senang jika melihat ayah terlihat hebat, keren dan selalu menang. Apa yang dilakukan ayah semuanya sayang untuk dilewatkan.

Selain ibu, Ayah juga bisa memasak kok

image via www.thinkmakeshareb

Beraktivitas bersama ibu pasti banyak peraturan dan larangan ,apalagi jika sedang belajar memasak. Bersama ayah semuanya terlihat beda walau sama-sama belajar masak-memasak ayah tidak pernah melarang ini dan itu. Semuanya bebas dilakukan bersama ayah, kalimat larangannya pun terlihat enak didengar. Selagi tidak berbahaya ayah takkan menunjukkan kemarahannya. Ayah tidak khwatir jika semua bahan habis untuk digunakan.

Bersama ayah semua permainan aman

image by mankindunplugged.com

Jika pergi bersama ibu ke taman pasti ngajaknya bermain yang aman tidak membahayakan. Beda jika bermain bersama ayah. Dia akan mengajak kita ke permainan yang menyerampakan. Rasa takut pasti ada, tapi jika bermain bersama ayah seseram apapun itu tidak akan menakutkan. Sebab ada ayah disampingmu, dia akan menjaga dengan sepenuh hati sehingga akan terasa menyenangkan dan seru.

Ayah akan mengajarkan cara menyayangi binatang dengan caranya sendiri

Jalan-jalan ke kebun binatang bersama ayah sangatlah seru. Sebab ayah mengijinkan kamu menyentuh binatang secara langsung. Dengan pengawasaan dari ayah mengelus-elus binatang kesukaanmu, bahkan akan meminta kita untuk bisa menaklukkan binatang yang cukup menakutkan. Tidak bahaya jika ayah disampingmu, kalau sama ibu pasti tidak boleh dekat-dekat dengan binatang itu.

Setiap kenangan bersama ayah tidak akan terlupakan sepanjang masa. ayah memang terkesan kaku tapi selalu memiliki cara tersendiri dalam mendidik anak-anaknya. Ayah mengajarkan untuk menjadi pribadi yang kuat dan tidak cengeng dan manja.